Allahtak suka bila ada yang berharap pada selain Dzat-Nya, Allah menghalangi cita-citanya supaya beliau kembali berharap hanya terhadap Allah SWT." Sebaik-baiknya berharap hanyalah kepada Allah. Allah berfirman dalam surat Al insyirah ayat 8: وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ "dan cuma terhadap Rabb-mu hendaknya kau
BOLEHKAH kita berharap? Berharap atau mengharapkan sesuatu itu sudah menjadi kewajaran bagi setiap manusia. Terlebih manusia terkadang sering menyalahi ketentuan berharap. Tentu manusia boleh berharap hanya pada Allah tak terkecuali, karena jikalau kita berharap kepada manusia, maka kita malah menuhankan manusia. Adapun seorang manusia yang berharap pada mesin, alam kejadian-kejadian, dan lain sebagainya. Contohnya seorang pramugari sebagai pengarah di dalam pesawat sering memberi peringatan kepada para penumpang, mereka berpikir dengan canggihnya teknologi, mahirnya pilot, mereka menjamin keselamatan penumpang. Padahal jikalau seorang pramugari mengarahkan untuk mengawali dengan ajakan berdo’a dan berharap kepada Allah, maka permintaan keselamataan Allah-lah tempat berharap. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa para malaikat pun berharap kepada Allah agar ditempatkan di syurga. Nabi pun berharap agar ditempatkan di syurga. Berharap kepada Allah memang fitrahnya manusia. Orang-orang yang kurang menaruh harap kepada Allah SWT, akhirnya cenderung menaruh harapan berlebihan kepada dirinya sendiri atau orang lain. Bahayanya seseorang tidak akan terjamin keselamatannya. Allah berfirman “Wahai anak Adam, bersungguh-sungguhlah engkau beribadah keada-Ku. Niscaya Aku akan memenuhi dada engkau dengan kecukupan dan Aku akan menanggung kefakiran engkau, bilamana engkau tidak melakukannya, maka Aku akan memenuhi dada engkau dengan kesibukan dan Aku tidak akan menanggung kefakiran engkau,” Tidak berprikemanusiaan jikalau seorang manusia mengharapkan sesuatu kepada manusia. Segala haknya untuk mengharapkan kebebasan berharap sungguh tidak akan menjamin segalanya kecuali hanya kepada Allah semata.[] Sumber Percepat Rezeki Dalam 40 Hari dengan Otak Kanan/ Ippho Santosa/ Cetakan 2011
TetapBerharaplah Kepada Allah, Karena Hanya Allah lah yang Tidak Akan Mengecewakanmu. Iya tetaplah kamu berharap kepada Allah, tetaplah kamu meminta kepada-Nya, karena hanya Allah lah yang tidak akan pernah mengecewakanmu. Allah selalu maha sempurna dalam memberikan takdir, Allah selalu maha adil dalam menjawab setiap harap hamba-hambaNya.
Home » Islam Penulis Unknown Ditayangkan 10 Mar 2017 Setiap orang pastilah sangat senang jika mendapatkan pertolongan. Saat diri kita tengah susah dan perasaan diri sendiri sudah tak kuat menahan segala hal yang ada. Maka yang berada dalam pikiran hanyalah satu, yakni bagaimana caranya untuk meminta pertolongan kepada juga Memangnya Allah Menghilang, Sampai Minta Bantuan Jin? Akibat Ini Kamu Tanggung Lho!Pernahkah Anda berharap kepada sesama manusia, misalnya saja sang kekasih? Namun, apa yang dirasakan ketika harapan tersebut tidak menjadi kenyataan atau hanya angan-angan saja? Pasti kecewa bukan? Kenapa hal ini bisa terjadi?Ketika seseorang menyimpan harapan terlalu besar kepada orang lain, dia akan terus memikirkan bahkan terobsesi agar harapannya bisa menjadi kenyataan. Hal ini akan membuat orang tersebut lupa kalau suatu saat harapannya itu bisa saja tidak menjadi yang akan Anda lakukan ketika harapan yang selama ini diidamkan tak menjadi kenyataan? Bahkan Anda harus merasakan kekecewaan yang mendalam. Di sinilah seseorang yang dikecewakan mulai berpikir, kenapa dirinya bisa merasakan kekecewaan kecewa bisa dialami seseorang karena orang tersebut terlalu menggantungkan harapannya kepada orang lain. Orang yang Anda berikan harapan, tak lain hanyalah seorang manusia biasa. Dia merupakan makhluk tiada daya serta kekuatan kecuali atas izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga janganlah Anda terlalu berharap besar kepada orang Anda berharap kepada Sang Pencipta Allah Subhanahu wa Ta’ala? Karena pada hakekatnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Tuhan yang menciptakan manusia dan seluruh yang ada di dunia ini. Dia Maha Mendengar apa yang diinginkan Anda tidak berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala? Dialah Sang Pemilik manusia yang ada di muka bumi ini. Jika seseorang hanya berharap kepada Allah, InsyaAllah apapun hasilnya, dikecewakan ataupun tidak itu sudah kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang akan menyerahkan semua urusannya kepada-Nya. Sekalipun yang orang tersebut terima adalah berupa juga Sering Tuli Ketika Adzan, Untuk Apa Bertanya Dimana Pertolongan Allah?Imam Syafi’i mengatakan bahwa, “Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya pengharapan supata mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui orang yang berharap pada selain-Nya, Allah menghalangi dari perkara tersebut semata agar ia kembali berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”Apabila Anda memiliki harapan kepada sesama manusia, kembalilah berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap,” Qs. Al Insyirah 8. islam cinta
Jadilahorang yang membuat hal terjadi, jangan hanya menginginkan dan berharap. Ketika hatimu terlalu berharap kepada manusia maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Jangan berharap banyak pada masa depan jika, hari ini tidak melakukan apa
– Berharap kepada Allah, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala memang satu-satunya tempat berharap. Bukan kepada manusia. Sekalipun mereka tampak cukup segala-gala, bukan berarti benar menjadikan mereka sebagai tempat berharap. وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ “dan hanya kepada Tuhanmu-lah, hendaknya kamu berharap,” demikian bunyi Qur’an surah Al-Insyirah ayat ke-8. Begitu juga dengan kata-kata Ali bin Abi Thalib. “Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia.” Tidak sedikit manusia yang bimbang, lantaran merasa hidupnya begitu penuh luka dan air mata. Rasanya sulit untuk bahagia. Namun, setelah muhasabah, berhasil menyadari, hati tak akan senantiasa bahagia, kalau pribadi masih bergantung kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebab, orang yang terjamin kebahagiaannya adalah ia yang sepenuhnya berserah kepada Allah. Allah yang akan selalu menjamin bahagia untuknya. Allah juga yang akan senantiasa mendekatkannya dengan kebaikan. Sang Maha Segala, tidak akan pernah mengecewakan hamba-hamba-Nya yang selalu menaruh harap, hanya kepada-Nya. Umat muslim akan makin mengerti arti kebahagiaan, bila ia telah menautkan hatinya kepada Allah. Kita juga akan selalu memeluk kedamaian hidup, jika tiap waktu mampu melekatkan segala kepada-Nya. Bila kita dekat dengan Allah–bukan hanya ketika sempit, tetapi juga saat lapang–maka apa pun yang terjadi, tak akan mencederai kedamaian. Kita juga akan terhindar dari sakitnya kecewa, yang biasa mereka rasa; mereka yang terbiasa berharap kepada selain Allah. Bagaimana kita bisa mendapat kebahagiaan secara utuh? Pandailah mencari Allah, bukan hanya saat susah. Bagaimana kita bisa mendapat ketenangan dalam hidup? Ketahuilah cara mengikat hati, agar tidak pernah melupakan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hati yang bahagia adalah hati yang selalu mengingat keberadaan Allah. Senantiasa menyadari bahwa Allah sangat dekat. Hati yang selalu sadar, bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan kita. Di sanalah, bahagia bersemayam. Kita juga harus senantiasa mengakui, bahwa bukan apa-apa, tanpa Allah Subhanahu wa Ta’ala. إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Demikian bunyi Qur’an surah Al-Baqarah ayat ke-218. Berharap kepada Allah? Bagaimana jika kita punya harapan? Islam mengajarkan siapa pun yang memiliki harapan untuk melakukan beberapa hal. Ikhtiar Pertama adalah berikhtiar memenuhi kebutuhan hidup. Baik materiel, spiritual, kesehatan, pun masa depan, agar selamat sejahtera, dunia dan akhirat. Ikhtiar harus berjalan sungguh-sungguh. Sepenuh hati. Semaksimal mungkin. Sesuai dengan kemampuan serta keterampilan kita. Kalaupun di tengah perjalanan usaha kita gagal, jangan berputus asa. Kita bisa introspeksi, mencoba dengan lebih keras lagi, atau menerapkan cara lain, selama tidak melanggar syariat. Sebab, mereka yang berhasil dan sukses di jalan Allah adalah mereka yang tidak berputus asa. Mereka tak gentar, terus berusaha dengan niat yang ikhlas, yakni menggapai ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Doa Bukan hanya ikhtiar. Kita juga harus berdoa. Sebab, sekeras apa pun upaya, jika tidak berdoa, dari mana keberhasilan datang? Bukankah segala adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala? Doa adalah permohonan dari seorang hamba kepada Allah. Doa adalah inti ibadah, begitu mendalam. Bahasa Arab mengartikan doa sebagai permintaan atau permohonan. Harapan, permintaan, pujian kepada Allah. Di tengah pandemi Covid-19–yang belum juga usai hingga hari ini–doa menjadi senjata ampuh. Doa juga merupakan sarana bagi manusia, untuk menyatakan hajat serta keperluannya, kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah juga menyukai hamba-hamba-Nya yang mau berdoa dengan sungguh-sungguh. Memohon kepada-Nya, dengan kerendahan hati. Orang yang beriman juga selalu berprasangka baik kepada Allah. Itu mengapa ia terus berdoa. Sekalipun setelah menjalankan semua ikhtiar, masih sulit rasanya keluar dari masalah, orang beriman tidak akan beprasangka buruk kepada Allah. Tidak sedikit dari mereka berhasil sembuh dari sakit parah, bahkan ketika dokter telah memvonis, “Tidak lama lagi.” Baca Juga Janji Allah pada Bangsa Yahudi Kita juga bisa belajar dari kisah Nabi Musa alaihis-salam. Di saat–dikejar pasukan Firaun–ia dan kaumnya menghadapi jalan buntu, di depan laut merah. Satu-satunya yang Nabi Musa lakukan adalah berdoa dan berharap kepada Allah. Jawabannya? Allah membantu Nabi Musa dengan membelah laut merah itu, sehingga ia dan pasukannya dapat menyeberang, dan selamat. Kisah ini juga sekaligus menjadi bukti, betapa Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya, sekalipun bagi kita situasinya sudah mustahil. Kita juga dapat mengambil pelajaran lain dari kisah istri Nabi Ibrahim alaihis-salam, yakni Siti Hajar. Ia harus berlari-lari dari Shafa ke Marwah. Berputar balik, berulang-ulang, mencari air untuk sang buah hati, Ismail alaihis-salam. Di saat semua usahanya tampak sia-sia, Allah mengabulkan doa Siti Hajar. Allah, menganugerahkan air zamzam yang berlimpah, melalui hentakan kecil kaki Ismail. Inti dari tulisan Ngelmu kali ini adalah mengingatkan–utamanya bagi kami pribadi–bahwa pada hakikatnya, segala sesuatu di dunia adalah bentuk kuasa Allah. Maka kita, di dunia ini, hanyalah seorang yang lemah, hina, dan tak punya apa-apa. Itu sebabnya, jangan pernah melupa, bahwa kita senantiasa membutuhkan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terutama jika kita ingin hidup damai dan bahagia, berharaplah hanya kepada Allah. Kapan pun, di mana pun berada.
Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Hud: 115) Berharaplah pada Allah saja balasannya Jangan pernah berharap pada manusia Engkau akan kecewa #berharapkepadaAllah #ceramahagama #yufidtv * MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE? Yuk, cari di Search
Khutbah Pertama الحمد لله الكريمِ المنَّان ، الرحيمِ الرحمن ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ؛ واسعُ الفضل والعطاء والجود والامتنان ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ، وصفيُّه وخليله ، المؤيَّد من ربه بالحجة والبرهان ؛ صلى الله وسلَّم عليه وعلى آله وصحبه ومن اتَّبعهم بإحسان . أما بعد أيها المؤمنون عباد الله اتقوا الله تعالى ؛ Kaum muslimin, Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Allah pasti menjaganya. Dia akan menunjuki orang tersebut menuju perkara yang terbaik di dunia dan akhirat. Takwa kepada Allah adalah mengerjakan ketaatan kepada-Nya berdasarkan wahyu yang sudah Dia turunkan. Dan disertai dengan mengharap pahala dari sisi-Nya. Kemudian meninggalkan maksiat berdasarkan wahyu-Nya dan disertai perasaan takut akan adzab-Nya. Ibadallah, Ada sebuah kalimat yang agung, yang diucapkan oleh Khalifah ar-Rasyid Ali bin Abu Thalib radhiallahu anhu, kalimat ini termasuk jawami’ul kalam, kalimat yang sempurna, dan besar manfaatnya karena membawa kepada kesuksesan dunia dan akhirat. Beliau mengatakan, “Rasa harap dan takut adalah dua amalan hati yang tidak bisa diteliti dan diketahui kecuali hanya Allah Tabaraka wa Ta’ala saja. Dialah yang mengetahui apa yang ada di hati. Dialah yang ilmunya meliputi segala sesuatu. Dan menghitungnya secara terperinci. Ibadallah, Rasa harap atau dalam bahasa syariat ar-raja’, hanya boleh dalam hal yang baik. Seseorang berandai-andai atau berkeinginan hanya boleh dalam hal yang baik baik tentang dunia atau akhirat. Dan semuanya itu di tangan Allah Azza wa Jalla. Yang mendatangkan kebaikan hanyalah Allah. Dan tidaklah seseorang dipalingkan dari keburukan kecuali Allah jugalah yang memalingkannya. Allah Ta’ala berfirman, وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya.” [Quran Yunus 107]. Dan firman-Nya مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [Quran Fathir 2]. Oleh karena itu, wajib bagi seseorang dalam setiap rasa harap atau raja’ nya untuk senantiasa hatinya bergantung kepada Allah. Tidak boleh ia berharap kecuali hanya kepada Allah. Tidak boleh berharap kebaikan dunia dan akhirat kecuali hanya kepada Allah. Karena semua kebaikan berada di tangan dan kuasa Allah Jalla fi Ula. Tidak boleh seseorang menggantungkan hati dan cita-citanya hanya kepada dirinya, kecerdasannya, pemahamannya, usahanya, dan juga kepada orang lain. Gantungkanlah hati dan harapannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan juga seseorang hanya mengatakan, “Aku tidak berharap kecuali hanya kepada Allah.”, tapi seharusnya ia juga tancapkan hal itu dalam keyakinannya dengan penuh keimanan di hati. Sehingga membuahkan rasa percaya yang kuat kepada Allah. Rasa tawakal kepada-Nya. Dan melakukan ketaatan untuk meraih ridha-Nya. Inilah yang diinginkan dari seseorang yang jujur keimanannya yang benar-benar berharap kepada Allah. Ibadallah, Adapun tentang rasa takut. Rasa takut itu hendaknya pada keburukan dan kejelekan. Dan tidaklah ada yang memalingkan seseorang dari keburkan tersebut kecuali hanya Allah. Keburukan datang dan bersumber karena dosa-dosa seseorang. Sebagaimana firman Allah Tabaraka wa Ta’ala وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu.” [Quran Asy-Syura 30]. Jadi, musibah yang terjadi pada kita dikarenakan usaha kita sendiri. Oleh karena itu, hendaknya seseorang takut dengan dosa-dosanya. Dosa-dosa itulah yang menjadi penyebab datangnya keburukan, hukuman, kejelekan, dan kemudharatan di dunia dan akhirat. Ibadallah, Ketika seseorang memiliki sifat demikian tidak berharap kecuali hanya kepada Allah dan takut akan dosa-dosanya, pastilah kehidupannya akan lurus. Dan ia senantiasa berada dalam ketaatan dan perbuatan baik. Jauh dari dosa. Ia akan mewujudkan tauhid kepada Allah Jalla fi Ula. Waspadailah segala sesuatu yang mengantarkan Anda hanya pada pengakuan saja. Karena terkadang seseorang mengaku berharap hanya kepada Allah dan takut akan dosanya, tapi ia jatuh dalam pengakuan saja tanpa ia sadari. Diriwayatkan Imam Ahmad dalam kitabnya az-Zuhud, dari Muawiyah bin Qarah, ia berkata, “Aku menemui Muslim bin Yasar. Aku berkata padanya, Aku tidak punya amalan yang besar kecuali aku hanya berharap kepada Allah Azza wa Jalla dan takut pada-Nya.” Muslim berkata, “Masyaallah… Siapa yang takut terhadap sesuatu, maka ia akan mewaspadai hal itu. Siapa yang berharap, ia akan mendekatinya. Aku tidak tahu kadar rasa takut seseorang yang ia dihadapkan kepada syahwat, kemudian ia memperturutkannya. Apa yang dia takutkan kalau begitu? Atau seseorang ditimpa musibah, kemudian ia tidak bersabar. Rasa harap macam apa itu?” Muawiyah berkata, “Jika demikian, sungguh aku telah salah sangka terhadap diriku. Dan aku tidak merasakan hal itu.” Ibadallah, Mari kita berjihad terhadap diri kita sendiri untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah. Untuk memperbaiki hati kita. Menundukkannya untuk taat kepada Allah Jalla wa Ala, berharap kepada-Nya, takut kepada-Nya, dan menundukkan diri kepada perintah-perintah-Nya. Semakin seseorang mengenal Allah, semakin ia takut kepada-Nya, semakin ia berharap karunia-Nya, semakin jauh dari memaksiati-Nya, dan semakin dekat pada taat pada-Nya. Sebagaimana firman-Nya إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang yang berilmu.” [Quran Fatir 28] Ibadallah, Ketika seseorang istiqomah dengan rasa harap dan rasa takut itu sampai Allah mewafatkannya, ia akan mendapatkan keutamaan yang besar, kebaikan yang luas, yang tidak diketahui kecuali oleh Allah Jalla fi Ula. Hendaknya kita bercita-cita memperolehnya. Diriwayatkan oleh at-Turmudzi dan selainnya dari Anas bin Malik radhiallahu anhu أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى شَابٍّ وَهُوَ فِي المَوْتِ فَقَالَ كَيْفَ تَجِدُكَ؟ قَالَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَرْجُو اللَّهَ، وَإِنِّي أَخَافُ ذُنُوبِي» ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا المَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُو وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ . Suatu hari Nabi shallallahu alaihi wa sallam menemui seorang pemuda yang tengah menghadapi kematian. Nabi bertanya, “Bagaimana keadaanmu?” Pemuda itu menjawab, “Demi Allah wahai Rasulullah, sesungguhnya aku berharap hanya kepada Allah dan aku takut akan dosa-dosaku.” Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidak berkumpul dua hal tersebut dalam hati seseorang pada waktu demikian kecuali Allah berikan apa yang dia harapkan dan memberikannya rasa aman dari apa yang ia takutkan.” نسأل الله الكريم رب العرش العظيم بأسمائه الحسنى وصفاته العليا أن يصلح قلوبنا أجمعين ، اللهم آت نفوسنا تقواها ، وزكِّها أنت خير من زكاها ، أنت وليها ومولاها . أقول هذا القول وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب؛ فاستغفروه يغفر لكم إنه هو الغفور الرحيم . Khutbah Kedua الحمد لله حمد الشاكرين ، وأُثني عليه ثناء الذاكرين ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله وسلَّم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين . أمَّا بعد أيها المؤمنون عباد الله اتّقوا الله تعالى . عباد الله Diriwayatkan oleh Imam at-Turmudzi dari Saad bin Abi Waqqash radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الحُوتِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ؛ فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ “Doanya Dzin Nun Nabi Yunus saat ia berada dalam perut iakn paus laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim. Tidaklah seorang muslim berdoa dengan doa ini dalam suatu permasalahan kecuali Allah akan mengabulkannya.” Ibadallah, Doa ini menggabungkan dua hal yang agung tauhid tauhid dan istighfar. Karena laa ilaaha illallaah adalah kalimat tauhid. Dan ucapannya inni kuntu minazh zhalimin sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim adalah pengakuan atas dosa. Dan hal ini memantaskan dia mendapatkan ampunan. Ibadallah, Tauhid membukan sekian banyak pintu raja’ bagi seorang hamba, di dunia dan akhirat. Sedang istighfar menutup pintu-pintu keburukan bagi seseorang. Alangkah besar faidahnya ketika seseorang mengisi kehidupannya dengan memperbanyak kalimat tauhid “laa ilaaha illallaah”, agar terbuka pintu-pintu kebaikan yang banyak di dunia dan akhirat. Karena kalimat tauhid itu kunci seluruh kebaikan dan karunia. Kemudian perbanyak juga istighfar, agar suapaya tertutup pintu-pintu keburukan. Beruntunglah seseorang yang mendapati banyaknya istighfar dalam buku catatan amalnya. واعلموا -رعاكم الله- أنَّ أصدق الحديث كلام الله ، وخير الهدى هُدى محمد صلى الله عليه وسلم ، وشرَّ الأمور محدثاتها ، وكلَّ محدثةٍ بدعة ، وكل بدعةٍ ضلالة ، وعليكم بالجماعة فإنَّ يد الله على الجماعة. وصلُّوا وسلِّموا – رعاكم الله – على محمد بن عبد الله كما أمركم الله بذلك في كتابه فقال ﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً﴾ [الأحزاب٥٦] ، وقال صلى الله عليه وسلم مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا . اللهم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمَّد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيد ، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيد ، وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين الأئمة المهديِّين ؛ أبي بكرٍ وعمرَ وعثمان وعلي ، وارض اللهم عن الصحابة أجمعين ، وعن التابعين ومن تبعهم بإحسانٍ إلى يوم الدين ، وعنَّا معهم بمنك وكرمك وإحسانك يا أكرم الأكرمين . اللهم أعزَّ الإسلام والمسلمين ، اللهم انصر من نصر دينك وكتابك وسنة نبيك محمدٍ صلى الله عليه وسلم ، اللهم انصر إخواننا المسلمين المستضعفين في كل مكان ، اللهم كن لهم ناصرًا ومُعينا وحافظًا ومؤيِّدا ، اللهم وعليك بأعداء الدين فإنهم لا يعجزونك ، اللهم إنَّا نجعلك في نحورهم ونعوذ بك اللهم من شرورهم . اللهم آمنَّا في أوطاننا، وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا ، واجعلهم هداةً مهتدين . اللهم آتِ نفوسنا تقواها ، وزكها أنت خير من زكاها ، أنت وليُّها ومولاها ، اللهم إنا نسألك الهدى والتقى والعفة والغنى . اللهم اغفر لنا ولوالدينا ولمشايخنا ولولاة أمرنا وللمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات . ربنا إنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين . ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار . وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين . Oleh tim
Usahdifikir hidup hanya ada kisah sedih sahaja. Pasti ada kisah yang buatkan kita gembria walaupun hanya kisah yang kecil-kecil sahaja. Usah berharap kepada sesama manusia untuk jadi lebih bahagia. Senantiasa berdoa dan berharap sepenuhnya kepada Allah yang maha esa. Kebahagiaan itu sebenarnya telah lama berada dalam diri kita.
Kamu sedang mencari kata-kata motivasi tentang berharap yang terbaik dalam hidup? Tak perlu ke mana-mana lagi. Yuk, simak langsung contohnya di artikel ini!Kamu mungkin sudah kerap mendengar kutipan “Jangan terlalu berharap pada manusia”. Kutipan tersebut adalah salah satu dari kata-kata berharap yang terbaik dalam kamu menginginkan hal baik terjadi dalam hidupmu, janganlah terlalu berharap lebih pada seseorang. Mestinya, kamu berharap hanya kepada Tuhan yang Maha bila menginginkan quotes berharap yang terbaik dalam hidupmu, langsung saja simak beberapa kutipan di bawah ini. Selamat membaca!1. Harus Berjuang Dalam setiap keinginan pasti ada perjuangan dan pengorbanan untuk kita mendapatkannya. Jangan berharap lebih jika tidak pernah berupaya lebih! Untuk yang menginginkan hal terbaik dalam hidup, kamu harus berjuang dan berkorban. Jika kamu hanya berharap tanpa berupaya, maka kamu tak akan mendapatkannya. Ingatlah quote bijak ini, bahwasanya berharap yang terbaik sama dengan berupaya lebih. 2. Berikan yang Terbaik Sekiranya kita tidak memberikan yang terbaik, sepatutnya kita tidak terlalu mengharapkan yang terbaik. Kutipan bijak ini menegaskan bahwa bila kamu berharap yang terbaik, maka berikanlah juga yang terbaik. Sebab, yang sering terjadi adalah orang-orang sibuk mengharapkan yang baik, tapi ia tak pernah berbuat baik. 3. Tetaplah Bersyukur Jangan banyak berharap pada dia yang tak menghargaimu, tetaplah bersyukur, karena Tuhan telah menunjukkan sifatnya yang sebenarnya. Teruntuk yang terlanjur berharap pada seseorang dan berakhir dengan kekecewaan, kutipan ini bakal mewakili perasaanmu. Tetaplah bersyukur meski kamu merasa kecewa. Anggap saja Tuhan sedang menunjukkan sifat asli dari seseorang yang kamu harapkan itu. 4. Berharap Hanya Pada Allah Ketika hatimu terlalu berharap kepada manusia maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya. Kata-kata bijak islami ini menegaskan bahwa berharap yang terbaik hanyalah pada Allah Swt.. Ia tak akan mengecewakan umat-Nya. 5. Mari Ciptakan Kesuksesan Hari ini kita berharap untuk sebuah kesuksesan. Tapi ingat, jangan hanya diharapkan, sukses itu harus diciptakan. Siapa pun pasti mendambakan kesuksesan. Namun, berharap saja tidaklah cukup. Kamu harus mewujudkan dan menciptakan kesuksesanmu itu sendiri. Memang tak mudah, tapi kamu harus selalu berusaha dan pantang menyerah. Baca juga Kata-Kata Penyemangat Islami tentang Jomblo Fisabilillah Agar Selalu Fokus Beribadah 6. Mengalir Seperti Air Biarkan semuanya mengalir seperti air. Jika memang berjodoh, maka berjodohlah. Tidak perlu terlalu berharap, tapi tidak juga sangat negatif menanggapinya. Tere Liye Buat yang sedang mencari kata-kata berharap jodoh yang terbaik, kutipan dari Tere Liye ini bisa kamu jadikan sebagai pilihan. Serahkan urusan jodoh pada Tuhan. Kamu berusahalah untuk selalu memberikan yang terbaik dalam hidupmu. 7. Pengharapan Terbaik Hanyalah Pada Tuhan Salah satu cara terbaik tuk menghindari rasa kecewa adalah dengan tak terlalu berharap apapun dari siapapun. Kekecewaan muncul karena kamu terlalu berharap lebih pada seseorang. Sejatinya, Tuhan yang tak akan mengecewakanmu. Berharaplah yang terbaik kepada-Nya. Itulah kiranya maksud dari kata-kata bijak di atas. 8. Tuhan Kan Beri Jalan Di dalam hidup ini, kita tidak bisa berharap segala yang kita dambakan bisa diraih dalam sekejap. Lakukan saja perjuangan dan terus berdoa, maka Tuhan akan menunjukkan jalan selangkah demi selangkah. Merry Riana Siapa yang tak mengenal Merry Riana. Motivator terkenal ini menegaskan bahwa pengharapan tidak akan dikabulkan dalam sekejap. Jika kamu berharap yang terbaik, selalu berusaha dan berdoalah seperti yang kata-kata bijak ini ungkapkan. 9. Ucapkan Syukur Bersyukur adalah cara terbaik agar merasa cukup, bahkan ketika berkekurangan. Jangan berharap lebih sebelum berusaha lebih. Apabila kamu tak berupaya lebih atau tak berusaha semaksimal mungkin, jangan harapkan hasil yang terbaik. Bersyukurlah atas apa yang kamu dapatkan saat ini. Semua adalah hasil dari upayamu. Benar begitu, kan? Yuk, jadikan kata-kata bijak berharap yang terbaik ini sebagai caption Instagram. 10. Hanya Kepada Allah Jika hati senantiasa ingin bahagia, janganlah bergantung pada siapapun selain pada Allah. Syaikh Sa’ad Al Ghamidi Lewat kutipan ini, Syaikh Sa’ad Al Ghamidi menegaskan bahwa kamu harus berhenti berharap pada manusia, jika tak ingin mendapatkan kekecewaan. Jika tak ingin kecewa, berharaplah hanya kepada Allah Swt.. Baca juga Kata-Kata Bersyukur dalam Keadaan Apapun Karena Semua Adalah Kehendak Tuhan yang Maha Esa 11. Kepahitan Hidup Aku sudah merasakan semua kepahitan hidup dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia. Ali Bin Abi Thalib Ali Bin Abi Thalib juga menegaskan agar umat Islam jangan pernah berharap pada manusia. Karena berharap pada manusia akan membuatmu kecewa. Berharaplah hanya pada Allah dan berdoalah agar apa yang kamu harapkan lekas terwujud. 12. Berharap Pada Selain Allah Semakin kita terlalu berharap selain kepada Allah, maka bersiap-siaplah untuk semakin kecewa. Kata-kata bijak ini mengingatkan agar kamu tak terlalu berharap kepada seseorang. Semakin kamu berharap pada manusia, maka semakin kamu dekat dengan kekecewaan. Kalau kamu sependapat dengan kutipan berharap yang terbaik pada Tuhan ini, yuk, jadikan sebagai caption Instagram! 13. Sudut Pandang yang Tepat Aku belajar bahwa hidup ini menyenangkan kalau kita melihat dari sudut pandang yang tepat. Bahagia cuma akan menjadi rumit kalau kita terlalu tinggi berharap, apalagi di atas ketidakpastian. Bahagia itu ketika kamu bisa mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan. Jangan terlalu memasang harapan yang tinggi, apalagi pada manusia. Cobalah untuk berharap hanya pada Tuhan yang Maha Esa. 14. Kontrol Diri Sendiri Selalu tekankan pada diri sendiri, berharap berlebihan selalu mengecewakan hati. Kontrol diri sendiri agar tak mudah luka karena hal yang tak pasti. Kamu tak bisa mengontrol sikap seseorang kepadamu. Tapi, kamu bisa mengontrol dirimu sendiri. Agar tak terjebak dalam kekecewaan, janganlah kamu berharap lebih pada ketidakpastian. Ingatlah bahwa yang tak akan mengecewakanmu hanyalah Allah. 15. Sesuatu yang Tak Pasti Lebih baik berhenti berharap dan mencari yang lebih baik daripada harus menunggu sesuatu yang tidak pasti. Kata-kata berhenti berharap yang tidak pasti ini cocok menghiasi caption Instagram. Buat apa menunggu atau mengharap yang terbaik dari ketidakpastian? Kamu berhak untuk berhenti pada hal yang tak pasti. Baca juga Kata-Kata Bijak Mensyukuri Pekerjaan dan Dapat Membangkitkan Semangat untuk Bekerja Jadikan Kata-Kata Berharap yang Terbaik Sebagai Caption Instagram Itulah tadi beberapa contoh kata-kata berharap yang terbaik. Dari semua kutipan di atas, mana sajakah yang mewakili perasaanmu? Kalau ada yang relate banget sama kehidupapnmu, jadikanlah sebagai caption Instagram. Jika kamu butuh kutipan bijak lainnya, langsung saja cek kanal Inspirasi. Ada banyak, loh, yang bisa kamu pilih. Misalnya saja seperti kata-kata bijak motivasi kehidupan, kutipan islami melamar kekasih hati, kata-kata menanti kehamilan, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
Allahmemerintahkan kita agar hanya kepada Allah saja hendaknya kita berharap. Oleh karena itu Imam Baihaqi menyebutkan dalam kitab beliau " Syu'ab Al Iman" bahwa berharap pada Allah merupakan cabang iman ke 12. Jadi kalau kita tidak berharap pada Allah atau sedikit harapan kita pada Allah berarti tidak sempurna imannya.
. 455 411 266 414 159 53 263 441
berharap hanya pada allah