MuseumBatik Danar Hadi diresmikan pada 20 Oktober 2000 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia saat itu, Megawati Soekarnoputri. Di bagian belakang gedung museum, terdapat pabrik tempat produksi Batik Danar Hadi. Di tempat ini, pengunjung dapat melihat proses pembuatan batik. Koleksi batik yang ada di museum ini ditampilkan dalam 11 ruang.
Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi kaum Hawa, piyama dan daster merupakan dua jenis baju yang dinilai paling nyaman dipakai dan paling sering digunakan sehari-hari. Peminat kedua jenis baju ini tak pernah pun terus berkembang mengikuti tren busana dan selera pasar. Bahkan saat pandemi beberapa tahun lalu, penjualan dua model baju ini sempat meningkat tajam karena banyak perempuan tinggal atau bekerja di rumah WFH. Tingginya permintaan dan perkembangan tren yang begitu cepat membuat banyak pelaku usaha tertarik pada bisnis piyama-daster. Banyak di antara mereka berinovasi menciptakan brand baru dengan model kekinian, atau pun memadukan unsur modern dan tradisional. Salah satu inovasi model piyama dan daster dikembangkan brand asal Jakarta bernama Bathek Buana. Brand yang dirintis Gerry Riyadi ini memadukan unsur tradisional dengan sentuhan modern yakni menggunakan batik cap sebagai bahan utama. Bathek Buana dirintis Gerry sejak beberapa tahun lalu yang sebelumnya fokus di produksi kain batik cap yang menyuplai kain batik ke beberapa toko-toko di Tanah Abang. Pria lulusan Fakultas Seni Rupa Desain itu kini mantap menambah penjualan ke produk jadi berupa piyama dan daster, kendati memiliki tantangan sendiri."Tren batik cap ini bisa untuk kalangan muda, terutama untuk produk piyama dan daster. Ini yang membuat saya tergerak memilih batik cap. Saya suka karena tantangannya. Rata-rata mindset batik cap produk daster dan piyama ini kan biasanya untuk kalangan usia 40-60," papar Gerry. Penggunaan batik cap sebagai bahan utama piyama, menurut Gerry, bukan tanpa tujuan dan filosofi yang kuat. Lewat merek Bathek Buana, ingin agar batik cap sebagai produk budaya bangsa dapat terus dilestarikan, dan diwariskan kepada generasi berikutnya."Dengan target pasar ibu-ibu muda dan usia lanjut, melalui produk ini saya berharap kebudayaan batik cap akan terbawa ke anak-anaknya, dan budaya batik cap sebagai sebuah karya seni akan tetap tumbuh," terangnya. Diakui Gerry, background pendidikan seni rupa dan desain membuat ia bisa terus berinovasi dan mencari inspirasi. "Saya suka mencari kombinasi canting dan warna untuk dipadukan dalam kain. Saya juga selalu berusaha mengikuti perkembangan motif untuk piyama dan daster," depan, Gerry berharap batik cap terbiasa dipakai di kalangan anak-anak hingga dewasa dengan tren baju dan motif yang sesuai. "Semoga batik cap ini menjadi karya seni yang terus menerus terjaga dengan menggabungkan unsur tradisional dengan sentuhan modern," pasar terhadap piyama dan daster berbahan batik cap sejauh ini sangat baik. "Banyak permintaan dalam jumlah besar. Tetapi kami batasi dari jumlah motifnya agar produknya tidak jadi pasaran. Karena batik kami adalah sebuah karya seni," jelasnya. Bahan kain batik cap untuk piyama dan daster Bathek Buana saat ini diproduksi di sebuah pabrik yang mempekerjakan sekitar 100 karyawan di kawasan Balaraja Tangerang. Sedangkan produk barang jadi berupa piyama dan daster dipusatkan di dearah Jakarta Selatan. [GambasVideo CNBC] Mentari Puspadini/ayh
Saatitu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. PERKEMBANGAN BATIK DI INDONESIA
- Batik Indonesia pada awalnya merupakan peninggalan nenek moyang atau leluhur masyarakat Jawa. Peninggalan ini sendiri sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO secara resmi di Abu Dhabi sebagai salah satu warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi pada bulan September 2009 yang lalu. Dari segi teknis, batik Indonesia dinilai penuh dengan simbol, dan budaya yang berkaitan erat dengan masyarakat di dalamnya. Dengan demikian, batik asli dari Indonesia tidak akan bisa diklaim oleh negara Indonesia sendiri sudah populer di seluruh penjuru mancanegara. Tidak hanya terkenal di kalangan orang Jawa, batik juga sudah akrab dengan semua orang bermotif batik juga tidak hanya dikenakan oleh orang Jawa. Saat ini batik sudah dianggap sebagai pakaian resmi yang kerap digunakan dalam acara formal. Tidak hanya itu, selain digunakan orang berkepentingan, anak-anak muda juga sudah banyak yang bangga mengenakan baju bagaimanakah sejarah batik di Indonesia sebenarnya? Simak penjelasannya di bawah Batik di Indonesia Ilustrasi baju batik wanita Unsplash/Tycho Atsma Kegiatan Batik tertua berasal dari Ponorogo yang saat itu daerahnya masih bernama Wengker sebelum abad ke 7. Begitupun dengan Kerajaan di Jawa Tengah yang belajar batik dari Ponorogo. Oleh sebab itu, batik-batik Ponorogo terkesan memiliki kemiripan dengan batik yang beredar di Jawa Tengah, hanya saja batik ponorogo adalah batik yang dihasilkan dengan warna rata-rata hitam pekat atau biasa disebut batik irengan karena diyakini dekat dengan unsur-unsur Batik Ponorogo hingga abad 20 adalah surga bagi para pembatik, sebab produksi batik di Ponorogo sudah melampaui industri batik di Jawa Tengah ataupun Yogyakarta yang selanjutnya diambil oleh pengepul batik dari Surakrta dan Pekalongan. Lalu selain itu, upah pembatik di Ponorogo merupakan upah tertinggi di Pulau batik di Indonesia sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Secara umum, kesenian batik meluas di Indonesia dan khususnya di pulau Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad batik sudah lebih dari tahun Teknik batik sendiri diketahui sudah berusia lebih dari tahun, kemungkinan berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik batik sendiri menyebar di beberapa negara di Afrika Barat, antara lain Nigeria, Kamerun, dan Mali, dan juga di Asia, seperti India, Iran, , Sri Lanka, Bangladesh, Thailand, Malaysia, dan awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun batik yang dibentuk juga masih belum banyak variasi. Motif dan coraknya masih didominasi oleh bentuk binatang dan tanaman. Begitu juga para pengrajin batik yang belum terlalu banyak. Sebab, pembuatan batik hanya dianggap sebagai hobi atau kesenangan si pengrajin dalam perkembangannya jauh sebelum itu, batik telah menarik perhatian pembesar Kerajaan Majapahit. Sejak saat itu, pembuatan batik jadi lebih berkembang. Bahan yang sebelumnya terbuat dari kulit dan sebagainya, saat ini berganti menjadi kain putih atau kain yang memiliki warna cerah. Sebab, kain putih merupakan bahan yang tahan lama dan baik untuk motif, serta mampu dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lebih juga tidak hanya terbatas pada hewan dan tumbuhan saja. Namun, ada juga motif abstrak, motif wayang beber, motif candi, motif awan, dan lain sebagainya, yang sudah digunakan pada zaman itu, yaitu pada saat Kerajaan Majapahit awal sejarah batik tersebut, akhirnya menyebar luas ke seluruh penjuru kerajaan lain. Karena batik semakin populer, akhirnya para pembesar dari Kerajaan Mataram, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan kerajaan-kerajaan sesudahnya menetapkan batik sebagai simbol pada saat Islam datang dan memberi pengaruh yang cukup kuat kepada masyarakat, motif batik yang berbentuk binatang sudah dihapus. Karena kain batik yang berbentuk binatang dianggap melanggar syariat Islam. Kecuali jika pembuatannya disamarkan atau disiasati menggunakan lukisan-lukisan teknik pembuatannya sendiri, pada masa itu hanya ada teknik batik tulis. Para pembatik umumnya masih menggunakan teknik tersebut. Karena teknik yang lainnya masih belum ditemukan. Pengrajin batik pada masa itu juga masih sangat masa tersebut, pengrajin batik masih memanfaatkan bahan-bahan alami untuk teknik pewarnaannya. Bahan yang digunakan untuk mewarnai dalam kegiatan membatik antara lain daun jati tinggi, pohon nila, mengkudu, dan soga. Sedangkan untuk sodanya sendiri, para pembatik masih memanfaatkan soda abu dan tanah digunakan oleh kaum pembesar Batik sendiri awalnya hanya digunakan oleh kaum yang memiliki kedudukan tinggi dan bermartabat, contohnya seperti pembesar-pembesar kerajaan, dan hanya terbatas dalam ruang lingkup lambat laun batik mulai berkembang, sehingga masyarakat bawah juga sudah diperbolehkan menggunakan batik. Pada masa inilah corak batik makin memiliki banyak ragam dan motif. Sebab, pembuatannya juga sesuai dengan minat dan jiwa seni para perjalanan waktu yang cukup lama, sejarah batik mengalami perubahan karena perkembangan teknologi. Teknik batik yang sebelumnya hanya memanfaatkan batik tulis, saat ini sudah berkembang dengan mengunakan teknik batik cap dan batik printing. Cara pembuatan seperti ini berkembang setelah selesai perang duniai I dan masa modernisasi semakin batik cap dan printing juga sudah dianggap sebagai teknik yang sangat efisien. Karena tidak memerlukan banyak waktu untuk menciptakan sebuah karya batik. Meskipun demikian, kedua teknik tersebut masih kalah dalam hal kualitas di mata dunia karena kurang memiliki nilai batik dari perkembangannya tidak berhenti di situ saja, sebab pada masa sekarang, batik tidak hanya dijadikan sebagai corak pakaian. Banyak dari pernak-pernik perlengkapan penampilan atau assesoris yang umumnya dikenakan masyarakat sekarang seperti sepatu, dasi, tas juga helm, diberi motif batik sebagai motif itu, ada juga baju-baju kedinasan, seragam sekolah, seragam guru, dan lain sebagainya yang memanfaatkan motif batik sebagai pilihan utama. Karena motif dari batik itu sendiri yang lebih bebas dan mengandung nilai budaya, yang menjadikan batik memiliki nilai tersendiri bagi ulasan mengenai sejarah batik di Indonesia. Semoga informasi ini artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…
Hinggakini batik tetap menjadi wajah Indonesia saat ini dimata dunia dalam bidang seni dan fashion. Batik secara historis dikenal sejak abad XVII, pada masa kerajaan majapahit dan kerajaan sesudahnya yang pada saat itu batik merupakan keseniaan gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja - raja Indonesia
Seoul - Dalam Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea Selatan, KBRI Seoul bekerja sama dengan Pemerintah Kota Solo dan Hyundai untuk menjalin kerjasama antara industri kreatif dan otomotif. Temanya adalah From Solo to Seoul Kolaborasi Kreatif dan Otomotif Industri dalam Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik kedua negara, demikian disebutkan dalam rilis yang diterima dari KBRI Seoul, Rabu 7/6/2023. Murah Mana Harga Tiket Coldplay di Singapura, Indonesia dan Malaysia? VIDEO Asosiasi Sepak Bola Argentina Pasang Foto Lionel Messi, Fans Sepakbola Indonesia Berharap Tinggi Belanda Akui Kemerdekaan Indonesia, Prabowo Syukur-syukur Minta Maaf Kota Solo dipilih karena erat kaitannya dengan sejarah perkembangan Batik. Batik adalah ikon unggulan industri kreatif Indonesia. Pada tahun 2009, UNESCO di Paris mendaftarkan Batik sebagai Warisan Budaya Takbenda, membuat batik lebih dikenal sebagai tekstil tradisional Indonesia. "Hari ini, saya senang dan bangga memberi tahu Anda bahwa Batik dikemas dalam hal baru. Batik dikenal dari Indonesia, sedangkan Korea terkenal dengan industri otomotif termasuk kendaraan listrik," kata Dubes Gandi Sulistiyanto. "KBRI Seoul berusaha memfasilitasi kerja sama antar industri kreatif Indonesia dengan industri otomotif Korea lewat Batik untuk desain mobil Hyundai. Besar harapan kami semoga kerja sama ini berhasil dan merata. Terlebih lagi, meningkatkan hubungan bilateral yang erat yang telah dibagi oleh kedua negara kita sejak tahun 1973." Prototipe kendaraan listrik berdesain Batik akan ditampilkan pada acara tersebut pertama kali di Auto Show akhir tahun ini. Kendaraan tersebut akan diproduksi pada jumlah selam KRI 405 Alugoro sedang melakukan uji Sea Acceptance Test SAT sejak pertengahan Januari 2020 di Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal selam ini berhasil diproduksi PT PAL Indonesia Persero dengan menggandeng Korea Selatan Korsel.Berharap Kesuksesan di Pameran GIASSWakil Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Zelda Wulan Kartika memaparkan bahwa memasuki usia ke-50 tahun hubungan diplomatik RI-Korea Selatan Tri Setio Berty.Sementara itu, Wakil Duta Besar KBRI Zelda Wulan Kartika menjelaskan bahwa launching mobil listrik dengan desain batik kerja sama Hyundai dan pemerintah kota solo karena batiknya dari Solo. "Mudah-mudahan bisa launching sukses bulan Agustus di GIASS 11 Agustus 2023. Kita sedang upayakan talk show dengan bapak Hassan Wirajuda yang akan berkunjung pada akhir Juni 2023," ujar Zelda dalam pemaparannya bersama 13 jurnalis yang terpilih dalam program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia FPCI bersama Korea Foundation, di Seoul, Selasa 30/5/2023. Saat ditanya soal target penjualan serta segmentasi, Zelda menyebut bahwa mobil listrik dengan desain batik Solo ini targetnya untuk masyarakat Indonesia. "Untuk masyarakat Indonesia dulu," kata Zelda. "Harga mobil listrikkan gak murah-murah banget. Mereka ingin liat dulu demand-nya dari pasar. Jika dipandang sukses akan dikembangkan termasuk ke Korea juga." "Tapi memang fenomena mobil listrik sangat bagus karena sesuai dengan program pemerintah. Tidak cuma mobil listrik tapi batiknya juga. Sebab, batik ini kebudayaan Indonesia harus dipromosikan terus menerus khususnya oleh sesuatu yang jadi tren ke depan."Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea Selatan Masuk Usia ke-50 TahunIlustrasi bendera Korea Selatan unsplashSementara itu, Zelda juga memaparkan bahwa Indonesia dan Korea Selatan akan merayakan hubungan 50 tahun persahabatan dengan tema Closer Friendship Closer Partnership. "Hal ini merefleksikan hubungan kedua negara yang dekat. Dulunya, status perwakilan ditingkatkan dari konsulat menjadi KBRI," kata Zelda. "Kita punya hubungan diplomatik sebelumnya tapi masih konsulat, lalu ditingkatkan ke Duta Besar yang penuh menjalankan fungsi diplomatiknya." "Kedua negara hubungannya baik secara bilateral dan multilateral. Memiliki kesamaan nilai sebagai negara demokrasi, menjunjung HAM, dan ekonomi yang terbuka. Isu geopolitik berperan aktif dalam perdamaian. Kita juga sama-sama anggota G20 dan lain-lain. Korea merupakan salah satu mitra ASEAN dengan status kemitraan strategis sejak tahun 2012."Hasil Utama KTT Korea Utara-Korea Selatan adalah Perang Korea Berakhir Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
SejarahKoran Dan Perkembangan Media Berita Indonesia Jaman Dulu. koran mulai beredar pada abad ke-17. koran asli pertama di Inggris dicetak pada tahun 1665. koran harian pertama yang sukses di Inggris dicetak pada tahun 1702. koran Amerika pertama dicetak pada tahun 1690. Itu disebut Publick Occurrences Both Forreign and Domestick. koran
- Batik adalan kain yang dilukis dengan cairan lilin malam menggunakan alat bernama cantik hingga membentuk lukisan-lukisan bernilai tinggi. Batik sudah ada sejak zaman kerajaan dan terus berkembang hingga sekarang. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Kemudian banyak pengikut raja yang tinggal diluar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar keraton. Batik menjadi warisan budaya dunia milik Indonesia setelah ditetapkan oleh Educational Scientific and Cultural Organisation UNESCO pada, 2 Oktober menilai batik sebagai identitas bangsa Indonesia dan menjadi bagian penting seseorang di Indonesia sejak lahir hingga meninggal. Pemerintah Indonesia pun menjadikan, 2 Oktober menjadi hari Batik Nasional dan selalu diperingati. Baca juga Capai Rp 1 Miliar, Kostum Satria Dewa Gatotkaca Dihiasi Motif Batik Sejarah dan perkembangan batik Batik berasal dari kata "ambatik" yang artinya sebuah kain dengan banyak titik. Akhiran "tik" berati titik, tetes atau ujung yang dipakai untuk membuat sebuah titik. Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, batik juga berasal berasal dari bahasa jawa "tritik", kata batik berasal dari gabungan dua kata "amba" yang bermakna menulis, dan "titik" yang bermakna titik. Batik secara historis berasal dari zaman nenak moyang yang dikenal sejak abad ke-17. Saat itu motif yang didominasi bentuk binatang dan tanaman. Namun berkembang beralih pada motif menyerupai awan, relief candi. Kerajinan batik di Indonesia dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit. Arca Bhairawa contoh gaya seni Arca Majapahit yang dibuat di Sumatera pada abad ke-14. Berkembangnya kesenian batik meluas di Indonesia setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19. Batik cap dikenal setelah usai perang dunia I atau 1920. Baca juga Biografi Samanhudi, Pahlawan dan Pedagang Batik Corak batik Karakteristik batik Indonesia adalah perubahan dalam gaya, motif dan warna. Jenis dan corak batik tradisional tergolong banyak. Tapi corak dan variasinya sesuai filosofi dan budaya masing-masing daerah. Budaya bangsa Indonesia yang kaya mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri. Sepanjang sejarah Indonesia, perkembangan batik Indonesia dipengaruhi oleh para pedagang asing dan penjajah. Batik Keraton dianggap sebagai dasar batik Jawa. Di mana kaya motif Hindu dan dipengaruhi oleh budaya Keraton mudah dikenali lewat kelompok Batik Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Batik Pura Mangkunegaran dan Batik Pura Pakualaman. Era batik modern Indonesia puncak kreativitasnya terjadi pada 1890 hingga 1910. Kebebasan dari pemerintah Kolonial Belanda memperkenalkan desain baru untuk batik Indonesia. Baca juga Tren Batik Pewarna Alami di Cirebon, Tradisi Masa Lalu yang Selaras dengan Alam Pada zaman tersebut telah muncul batik Belanda, batik China, atau batik Hokokai. Pada awal 1950, Presiden Soekarno mendorong terciptanya gaya baru batik, yaitu Batik Indonesia. Batik Indonesia adalah sebuah simbiosis antara berbagai gaya batik, terutama dari pemerintah Yogyakarta dan Surakarta dan pantai utara jawa yang masih digunakan soga cokelat sebagai warna dasar. Batik Indonesia dikembangkan menggunakan warna-warna cerah. Kemudian beberapa desain baru muncul, seperti cendramasih, sruni, sandang pangan, udang. Untuk sistem pengolahannya masih tradisional. Tapi batik Indonesia juga disebut batik modern. Batik saudagar Batik saudagar muncul pada akhir abad ke-19 di Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta. Batik tersebut diproduksi olah saudagar batik. Ciri batik saudagar mudah dikenali lewat ornamen klasik yang dimodifikasi sesuai selera. Baca juga Antam Luncurkan Produk Emas Bezel Motif Batik, Minat? Beberapa kreasi populer adalah gaya tambal sulam, Parang dengan penyisipan motif siput - seperti, Lereng diisi dengan spiral halus tambahan yang disebut ukel dan Semen yang menunjukkan kualitas tinggi pengerjaan. Batik pesisir utara Jawa Desain khas dari Pesisir batik adalah dari kota-kota pesisir utara Jawa, termasuk Pekalongan dan Cirebon. Desain tersebut menunjukkan pengaruh China melalui penggunaan warna-warna cerah, bunga dan motif awan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Industridi bidang kreatif bisa sebagai penopang perekonomian Indonesia. Itulah sebabnya, industri ini mulai dilirik oleh negara, sebagai penopang perekonomian di Indonesia. Industri ini diharapkan menjadi alternatif lain perkembangan industri saat ini. Pemerintah mengeluarkan kebijakannya agar industri ini bisa terus tumbuh dan berkembang.
Kiriman Aning Septiana Saputri Mahasiswi Desain Fasion ABSTRAK Batik dari zaman dahulu sampai saat ini mempunyai sejarah dan cerita yang panjang dari masa ke masa. Banyak pakar serta tokoh budayawan yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian, dan sejarah perkembangan batik dari masa ke masa. Salah satu tokoh yang mengungkapkan pendapatnya tentang batik adalah Prof. Dr. Sutjipto Wirjosuparta yang menyatakan bahwa sebelum masuknya kebudayaan India bangsa Indonesia telah mengenal teknik membuat kain batik Widodo, 1983 2. Begitupun yang diungkapkan oleh Yudoseputro 2000 98 bahwa batik berarti gambar yaang ditulis pada kain dengan mempergunakan malam sebagai media sekaligus penutup kain batik. Perkembangan batik di Indonesia tentunya tidak lepas dari kontroversi. Beberapa tahun yang lalu, batik Indonesia pernah di klaim sebagai warisan budaya milik negara tetangga yaitu Malaysia. Hal ini sempat membuat kedua negara tersebut hampir mengalami pertikaian. Namun pada akhirnya hak cipta batik dimenangkan oleh negara Indonesia. Meskipun telah melalui masa yang panjang, batik zaman dahulu sampai saat ini tidah banyak mengalami perubahan baik dari segi bahan, cara pembuatan, motif serta teknik pembuatannya. Setiap daerah maupun kota di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda baik dari warna serta motifnya. Ada begitu banyak kota penghasil batik yang terkenal di Indonesia seperti Solo, Pekalongan, Jogjakarta serta masih banyak lagi kota penghasil batik yang terkenal di Indonesia. Beberapa kota di Indonesia penghasil batik tersebut tentunya memiliki ciri khas pada motif, serta warna pada batiknya. Batik yang dikenal dari dulu sampai saat ini tentunya mempunya banyak jenis motif dan nama-nama yang berbeda pada setiap daerahnya. Nama-nama batik tersebut bahkan telah menjadi maskot atau ikon di tiap-tiap daerah kota asalnya, seperti Batik Mega Mendung, Batik motif Truntun, Batik Jlamprang, dan Batik Motif Sido-Mukti. Seiring populernya batik di kalangan masyarakat saat ini, tentunya batik mempunyai sejarah dan perkembangan yang panjang, khususnya di Indonesia. Batik pada zaman dahulu dan saat ini pun telah memiliki banyak makna, fungsi, serta kegunaan yang berbeda. Jika pada zaman dahulu batik dikenakan hanya oleh kalangan bangsawan, maka saat ini batik dapat dikenakan oleh berbagai macam kalangan masyarakat baik dari golongan menengah kebawah maupun golongan menengah keatas di berbagai kesempatan. Ada juga satu tokoh yaitu Iwan Tirta yang mendedikasikan dirinya pada salah satu warisan budaya Indonesia ini yaitu batik. Beliau adalah seorang perancang busana asal Indonesia yang sangat dikenal melalui rancangan-rancangan busanannya yang menggunakan unsur-unsur batik. Kata Kunci Batik, sejarah batik,budaya Indonesia, tokoh batik PENDAHULUAN Batik adalah salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Batik dewasa ini juga merupakan salah satu hasil produksi bangsa Indonesia yang tengah popular dan digandrungi oleh segala jenis lapisan masyarakat Indonesia baik dari kalangan menengah kebawah sampai kalangan menengah keatas. Ada beberapa batik Indonesia yang namanya sudah melambung tinggi hingga bahkan ke mancanegara. Batik-batik tersebut terkenal karena motif, warna serta tingkat kesulitan pembuatannya batik yang dikenal dari dulu sampai saat ini tentunya mempunya banyak jenis motif dan nama-nama yang berbeda pada setiap daerahnya. Nama-nama batik tersebut bahkan telah menjadi maskot atau ikon di tiap-tiap daerah kota asalnya, seperti Batik Mega Mendung, Batik motif Truntun, Batik Jlamprang, dan Batik Motif Sido-Mukti. Batik sendiri mempunyai cerita dan sejarah yang panjang di Indonesia. Banyak tokoh yang mengungkapkan pendapatnya tentang sejarah Batik di Indonesia. Mereka mengungkapkan bahwa batik dikenal bahkan pada zaman prasejarah dan batik tidak mengalami banyak perubahan pada proses pembuatannya hingga saat ini. Sebagai salah satu warisan budaya yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia tentunya kita sebagai bangsa Indonesia harusnya menjaga dan melestarikan batik tersebut. Hal ini dapat kita lakukan melalui upaya-upaya kecil yang dapat kita lihat dari beberapa tokoh ahli yang memilih mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi pada Indonesia dengan cara melestarikan warisan budaya kita yaitu batik melalui tindakan serta karya-karyanya. SEJARAH BATIK Batik di Indonesia merupakan salah satu warisan budaya yang senantiasa harus kita jaga dan kita lestarikan. Batik ini pun telah lama dikenal bahkan ketika zaman prasejarah dalam bentuk prabatik dan mencapai hasil proses perkembangannya pada zaman Hindu. Sesuai dengan lingkungan seni budaya zaman Hindu seni batik merupakan karya seni istana. Dengan bakuan tradisi yang diteruskan pada zaman Islam. Hasil yang telah dicapai pada zaman Hindu, baik teknis maupun estetis, pada zaman Islam dikembangkan dan diperbaharui dengan unsur-unsur baru Yudaseputro, 2000 97. Menurut Prof. M. Yamin maupun Prof. Dr. Sutjipto Wirjosuparta, mengemukakan bahwa batik di Indonesia telah ada sejak zaman Sriwijaya, Tiongkok pada zaman dinasti Sung atau T’ang abad 7-9. Kota-kota penghasil batik, antara lain Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Lasem, Banyumas, Purbalingga, Surakarta, Cirebon, Tasikmalaya, Tulunggagung, Ponorogo, Jakarta, Tegal, Indramayu, Ciamis, Garut, Kebumen, Purworejo, Klaten, Boyolali, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Kudus, dan Wonogiri Widodo, 1983 2-3. Kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik menjadimilik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap dikenal baru setelah usai Perang Dunia I atau sekitar 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia. Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan kain. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam, teknik ini adalah salah satu bentuk seni kuno yang berguna untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literature Internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait. Batik juga termasuk jenis kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia khususnya Jawa sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi kaum perempuan. Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai “Batik Cap dan Batik Cetak”, yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenal berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisonal hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Sejarah batik yang tepat tidak dapat dipastikan tetapi artifak batik berusia lebih 2000 tahun pernah ditemui. Dari manapun asalnya, hasil seni ini telah menjadi warisan peradaban dunia. Jenis corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khas budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri. Pemakaian batik dalam busana tradisi mempunyai sejarah yang lama berlangsung dari zaman awal tamadun Melayu. Dipakai oleh semua golongan, dari raja ke bangsawan sampai rakyat jelata, batik menzahirkan dirinya sebagai seni asli yang praktikal dan popular. Dalam tradisi penulisan kain cindai misalnya disebut dalam banyak hikayat-hikayat silam. Batik menjadi hadiah perpisahan dan perlambangan cinta dalam hikayat Malim Demam dan dijadikan tanda penganugerahan derajat dalam Hikayat Hang Tua. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dahulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini dibawah oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing. Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbu-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain pohon mengkudu, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Jadi kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia. Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh di pakai oleh kalangan halnya batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Ada pula motif yang paling terkenal dari daerah Cirebon adalah batik Mega Mendung atau Awan-awanan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingga biru tua. Ada satu lagi motif batik yang terkenal ,yaitu batik Jlamprang yang merupakan pengembangan dari motif kain Potola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat. TOKOH BATIK IWAN TIRTA Perkembangan batik di Indonesia hingga menjadi sangat popular saat ini tentu tidak lepas dari peran orang-orang yang peduli dan cinta terhadap warisan budaya dari nenek moyang kita ini. Hal tersebut terbukti dari dedikasi beberapa tokoh ini,seperti mendiang Iwan Tirta yang mempunyai nama asli Nusjirwan Tirtaamidjaja, pria kelahiran Blora, Jawa Tengah, 18 April 1935 – meninggal di Jakarta, 31 Juli 2010 pada umur 75 tahun adalah seorang perancang busana asal Indonesia yang sangat dikenal melalui rancangan-rancangan busanannya yang menggunakan unsur-unsur batik. Dalam hal pelestarian budaya tradisional Indonesia, namanya tidak diragukan lagi. Dia berhasil menjual’ batik khas Indonesia hingga ke mancanegara. Meskipun pendidikan formalnya adalah School of Oriental and African Studies di London University dan Master of laws dari Yale University, Amerika Serikat, ia justru menemukan dunianya sebagai desainer yang cinta batik. Iwan Tirta mulai bersentuhan dengan batik pada tahun 1960-an. Saat itu Dia sedang bersekolah di USA. Selama di sana, dia sering mendapat pertanyaan tentang bagaimana budaya Indonesia. Hal itu membuat dirinya ingin mengenal lebih jauh budaya negerinya sendiri. Belajar pun dilakoninya dengan serius, membedah sekaligus mendalami budaya tanah penelitiannya ia simpulkan dalam bukunya yang pertama, Batik, Patterns and Motifs pada tahun terus mendokumentasikamotif batik tua, termasuk milik Puri Mangkunegaran, Solo, ke dalam data digital dan ke atas kertas. Data tersebut menjadi pegangannya dalam mengembangkan motif baru yang terus di kembangkan sesuai selera zaman dengan tetap mempertahankan ciri khasnya, yaitu warna cerah dan motif berukuran besar. Selain satu tokoh tersebut, ada satu lagi tokoh yang memilih mendedikasikan hidupnya pada batik melalui tindakannya adalah Hartono Sumarsono salah satu kolektor kain batik langka. Persinggungan yang intens dengan kain batik membuahkan kecintaan yang mendalam. Terlebih ketika melihat kain-kain langka Indonesia ”terbang” ke tangan kolektor asing. Bagi Hartono Sumarsono pengetahuannya tentang batik mengantarnya pada ”komunitas kolektor ataupun broker batik antik. Hartono kini memiliki ratusan batik kuno yang langka. Sebut saja batik dengan ragam hias Von Franquemont, batik dongeng dari Metzelaar, Van Zuylen, Padmo Soediro bangsawan Jawa yang menjadi kepala urusan rumah tangga Lies van Zuylen, dan senang dan cinta terhadap kain batik kian hari kian dalam. Ia pun sering memamerkan koleksinya di event-event budaya agar lebih dikenal oleh generasi muda. PENUTUP Batik telah mempunyai konsistensi yang tinggi di Indonesia. Hal ini terbukti dari makin banyaknya peminat dari kain warisan budaya ini, meskipun sempat terjadi perebutan hak cipta dengan negara tetangga beberapa waktu silam. Populernya batik hingga saat ini tentunya tidak lepas dari banyak peran serta pemerintah,masyarakat dan para tokoh yang mendedikasikan hidupnya untuk mengenalkan batik Indonesia di mata dunia. Berdasarkan beberapa hal yang diungkapkan oleh para ahli tersebut, membuktikan bahwa perkembangan batik hingga menjadi sepopuler saat ini sungguh panjang dan mengalami banyak hal dari masa ke masa. Batik Indonesia juga merupakan warisan bangsa Indonesia yang patut untuk dijaga dan dilestarikan, karena jika bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan budaya kita ini guna anak cucu kita kelak nanti. Tentunya hal tersebut tidak akan terwujud tanpa kesadaran dari diri kita masing masing. DAFTAR RUJUKAN Mulyana D, Jalaluddin R. 2006. Komunikasi AntarbudayaPanduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung Remaja Rosdakarya. Wilson, Edward O. 1998. Consilience The Unity of Knowledge. Vintage New York.
Batikmerupakan kekayaan bangsa Indonesia yang saat ini telah berkembang, baik lokasi penyebaran, teknologi, dan desainnya. Semula batik hanya dikenal di lingkungan kraton di Jawa.Pada masa itu batik hanya dibuat dengan system tulis 3Herry Lisbijianto, Batik (Yogyakarta: Graha Ilmu,2013), p.7.
20/06/2022Artikel Perkembangan Batik dari Dulu hingga Sekarang Batik adalah kain yang dibuat dengan menggambar seni di atas kain. Batik adalah seni tekstil Indonesia. Penggunaan batik sudah ada sejak Kerajaan Mataram tahun 1600-1700. Kata “Batik” berasal dari bahasa Jawa, khususnya amba dan titik. Amba berarti kain dan titik berarti cara kain bertekstur dengan menggunakan cairan pemodelan tanah liat/lilin. Seni Batik ini digunakan pada zaman dahulu untuk membuat pakaian kerajaan di Indonesia. Hingga saat ini, batik digunakan sebagai pakaian. Namun sejauh ini, tidak hanya batik tradisional, tetapi juga batik cap sudah muncul sejak Perang Dunia I. Kesenian batik tidak memudar hingga sekarang karena memiliki banyak keunikan dari setiap jenisnya. Batik dulunya hanya digunakan di lingkungan kerajaan saja. Namun, karena banyak pengikutnya dari berbagai kerajaan, maka kesenian batik ini sudah menyebar di kalangan rakyatnya. Batik sudah menjadi kain tradisional Indonesia yang diaplikasikan dari banyak bahan diantaranya kain sutra, rayon, dan kain lainnya. Cara membuatnya juga mengalami banyak perubahan. Dahulu membuat batik menggunakan teknik tulis, sekarang bisa dengan memakai mesin pencetak dan sablon. Zaman dahulu batik hanya digunakan saat diadakan acara resmi seperti pernikahan, rapat, dan lainnya. Tetapi hingga saat ini, batik sudah mengalami perkembangan. Sekarang batik tidak hanya dipakai di acara formal saja, sering kali kita melihat orang-orang yang menggunakannya saat kerja, kuliah, maupun liburan. Tidak heran jika batik mengalami perkembangan yang pesat sehingga menyebar di berbagai negara. Sehingga akibat dari perkembangan tersebut, batik hampir diklaim oleh negara tetangga. Perbedaan Batik Saat ini batik dibedakan menjadi dua, yaitu batik tradisional dan batik modern. Batik tradisional merupakan seni yang terdiri dari titik dan garis yang membentuk corak dengan susunan yang terikat. Batik tradisional memiliki ciri-ciri yaitu memiliki corak yang bermakna dan warna batik cenderung gelap. Motif batik tradisional biasanya memiliki ciri khas daerah asal pembuatannya. Sedangkan batik modern adalah batik yang pengerjaannya tidak memiliki aturan atau abstrak. Ciri khas batik modern yaitu lebih menonjolkan keindahan batik tersebut daripada makna dalam motifnya sehingga terlihat lebih modern. Macam-Macam Batik Batik Pecinan / Cina Batik ini berasal dari para perantau Cina yang tinggal di Indonesia. Ciri khas batik ini memiliki warna yang cerah. Motif yang digunakan menggunakan unsur Cina seperti Naga, burung Merak, dan lainnya. 2. Batik Belanda Batik ini berasal dari keturunan Belanda yang berada di Indonesia dengan ciri khas tersendiri. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa seperti bunga Tulip dan lainnya. 3. Batik Rifa’iyah Batik Rifa’iyah merupakan batik yang berasal dari budaya Islam , yang dimana motif dari batik ini terkait dengan benda yang tidak bernyawa. Karena benda bernyawa tidak boleh digambar dalam ajaran agama Islam. 4. Batik Keraton Batik ini berasal dari daerah Yogyakarta. Motif hiasan yang digunakan dalam batik ini adalah semen, cuwiri, parang, dan lain-lain. Dan masih ada banyak lagi macam-macam batik yang tidak bisa disebutkan, karena hampir puluhan batik di Indonesia yang memiliki motif dan ciri khas tersendiri.
. 0 115 242 395 87 423 430 140
perkembangan batik di indonesia saat ini